Suku Bunga Kredit Bank BUMN Turun, Peluang Pertumbuhan Ekonomi Nasional
23 March 2021 by Marcomm

Pihak Bank Indonesia menyatakan urgensinya kepada bank BUMN untuk menurunkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK). Penurunan ini diharapkan dapat mendorong perbankan nasional, sehingga perlahan memulihkan perekonomian Indonesia. Tahu lebih lanjut seputar SBDK Bank, dengan simak artikel lengkapnya berikut ini.
Berbagai pihak memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional selama masa pandemi, bakal tumbuh sekitar 4,3 persen pada 2021. Untuk itu, Bank Indonesia (BI) pun berupaya mendongkrak perbankan nasional dengan menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK), untuk bank BUMN maupun swasta. Langkahnya, BI telah menurunkan suku bunga acuan (7 days reverse repo rate/7DDR) yang turun 150 bps sejak 2020, menjadi 3,5% pada Februari 2021.
Dengan pemberitahuan ini diharapkan para bank segera merespon segera menurunkan suku bunga kredit pada Maret 2021, terkhusus untuk bank BUMN. Diyakini, tingkat suku bunga kredit pada bank BUMN masih menduduki peringkat paling tinggi diantara bank yang lainnya. SDBK bank BUMN tercatat mencapai 10,8 persen pada Januari 2021. Posisi kedua Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang masih di 9,79 persen, berikutnya Bank Syariah dengan 9,46 persen, lalu bank asing sebesar 6,58 persen.
Bunga acuan BI telah turun 125 bps dari Januari 2020 hingga Januari 2021, namun bunga kredit bank secara nasional baru dari 78 bps menjadi 9,72 persen pada periode yang sama. Dilihat dari segmen kreditnya, rata-rata bunga kredit mikro bank secara nasional mencapai 13,77 persen. Bunga kredit konsumsi non-KPR 10,71 persen, bunga kredit ritel 9,63 persen, bunga KPR 9,61 persen, dan bunga kredit korporasi 9,16 persen.
Karena itulah Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia menyatakan urgensinya kepada bank BUMN terhadap penurunan suka bunga kredit. Karena, hal ini semata-mata untuk mendorong kredit dan pembiayaan bagi dunia usaha serta pemulihan ekonomi nasional.
Nah, dengan suku bunga kredit yang segera turun, tetap konsultasikan pilihan kredit yang tepat bersama Loan Market! Merupakan financial consultant terpercaya, yang memiliki lebih dari 16 kantor cabang dan 200 Loan Advisers tersebar di kota - kota besar Indonesia. Loan Market siap membantu Anda menemukan keputusan finansial yang tepat.
Produk Loan Market meliputi Kredit Rumah, Multiguna, Modal Usaha, Deposito, Kredit Investasi dan Take Over Kredit. Pilih produk pinjaman yang tepat, karena Loans Made Simple!
Yuk, buruan kunjungi kantor cabang Loan Market terdekat di kota Anda.
Sumber: CNN, Detik
Terpopuler

Jangan Sampai Tidak, Ini Alasan untuk Anda Memulai Investasi Sejak Usia Muda
Banyak orang merasa sulit untuk menyisihkan sebagian dari pe...

Ingin Deposito? Pahami Penjelasan Ini Dulu Sebelum Memulainya
Keuangan memegang peranan penting dalam menjaga kelangsungan...

Strategi Cerdas Mengelola Modal Usaha di Bulan Ramadhan agar Bisnis Tetap Cuan
Menjelang Ramadhan, permintaan pasar meningkat pesat, teruta...

Bagaimana Pinjaman Produktif Bisa Membantu UMKM Berkembang di Era Digital?
Di era digital, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memi...

Loan Market Group (LMG) Tunjuk Ewen Stafford sebagai CEO Baru
Loan Market Group (LMG) terus memperkuat posisinya sebagai s...
Artikel dan Berita Lainnya

17 June 2025
Rumah Subsidi Baru: Sebenarnya Berapa Ukuran Rumah yang Ideal?
Mimpi punya rumah sendiri di perkotaan kini semakin nyata! Kabar gembira datang dari pemerintah, yang tengah menggagas konsep rumah subsidi inovatif dengan harga yang sangat terjangkau, bahkan dimulai...

14 August 2024
Susah Menabung? Simak Tips-tips Berikut Ini dan Apa Saja Kendalanya
Walaupun terkadang sulit, menabung menjadi hal penting bagi kita untuk dilakukan. Anda dapat mengumpulkan tabungan untuk kebutuhan masa depan. Berikut adalah tips-tips menabung dan ketahui apa saja ke...

27 May 2025
KPR Masih Jadi Pilihan Terbaik? Simak Alasan Ini di Tengah Tren Suku Bunga BI!
Memiliki rumah sendiri seringkali menjadi salah satu tujuan hidup terbesar bagi banyak individu dan keluarga. Namun, seiring dengan dinamika ekonomi dan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI), pertanya...