Memahami Bunga Floating KPR: Panduan Lengkap Setelah Masa Suku Bunga Tetap (Fixed)!

Membeli rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) seringkali menjadi keputusan finansial terbesar dalam hidup. Banyak debitur merasa aman selama periode awal, yaitu masa Suku Bunga Tetap (Fixed). Dalam periode ini (umumnya 1 hingga 5 tahun), cicilan Anda stabil, memberikan kepastian anggaran bulanan.

Namun, ketenangan ini akan berakhir. Setelah masa fixed usai, KPR Anda akan memasuki periode Suku Bunga Mengambang (Floating Rate). Momen ini adalah titik krusial yang menentukan nasib finansial KPR Anda di masa depan.

Artikel ini akan menjadi panduan lengkap Anda untuk memahami apa itu bunga floating, bagaimana perhitungannya, dan strategi cerdas apa yang harus Anda terapkan agar cicilan bulanan tetap stabil dan terkendali.

Apa Itu Bunga Floating KPR?

Bunga Floating Rate (atau Suku Bunga Mengambang) adalah suku bunga KPR yang nilainya dapat berubah-ubah (naik atau turun) selama periode pinjaman. Berbeda dengan bunga fixed yang dijamin stabil, bunga floating sangat bergantung pada kondisi ekonomi makro dan kebijakan moneter.

Komponen Pembentuk Bunga Floating

Nilai bunga floating tidak ditentukan sepihak oleh bank, melainkan dihitung berdasarkan dua komponen utama:

• Suku Bunga Acuan Pasar

Ini adalah suku bunga dasar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (saat ini BI-Rate). Ketika BI-Rate naik, bunga floating bank cenderung ikut naik, begitu pula sebaliknya.

• Spread / Margin Bank

Ini adalah persentase keuntungan tetap yang ditambahkan oleh bank diatas suku bunga acuan. Nilai spread ini umumnya tetap sepanjang masa pinjaman dan berfungsi sebagai margin keuntungan bank.

Rumusnya adalah:

Floating Rate = Suku Bunga Acuan + Spread Bank

Strategi Cerdas Mengelola KPR di Masa Bunga Floating

Setelah masa fixed berakhir, Anda tidak boleh pasif. Berikut adalah empat langkah strategis yang dapat Anda ambil:

• Pantau Suku Bunga Acuan Secara Rutin

Jangan hanya menunggu notifikasi bank. Jadikan kebiasaan untuk memantau pengumuman kebijakan BI-Rate. Jika ada sinyal kenaikan, segera persiapkan dana cadangan Anda. Pengetahuan adalah kekuatan Anda dalam menghadapi bunga floating.

• Pertimbangkan Opsi Refinancing atau Take Over KPR

Saat bunga floating di bank Anda mulai tinggi, ini adalah waktu yang tepat untuk mencari penawaran Take Over KPR dari bank lain.

•  Percepatan Pelunasan Pokok (Akselerasi)

Jika Anda memiliki dana segar (misalnya bonus tahunan), gunakan untuk mempercepat pelunasan sebagian pokok pinjaman Anda. Dengan mengurangi pokok hutang, walaupun suku bunga floating naik, nilai bunga yang dikenakan pada sisa pokok pinjaman Anda menjadi lebih kecil. Ini adalah cara paling ampuh untuk mengurangi dampak floating rate.

•  Negosiasi Ulang (Renegosiasi) dengan Bank Lama

Jika Anda adalah nasabah yang tertib dan memiliki riwayat pembayaran yang baik, Anda memiliki posisi tawar. Hubungi relationship manager atau bagian kredit bank Anda. Ajukan permohonan untuk mendapatkan keringanan atau diskon spread bank. Walaupun sulit, beberapa bank akan mempertimbangkan penawaran ulang untuk mempertahankan nasabah yang baik.

Wujudkan Rumah Impian Bersama Loan Market!🏠

Bunga floating KPR bukanlah akhir dari segalanya, tetapi merupakan fase KPR yang paling membutuhkan manajemen dan perencanaan yang matang.

Dengan memahami cara kerja perhitungan bunga ini, memantau tren ekonomi, dan menerapkan strategi cerdas seperti refinancing atau percepatan pelunasan, Anda dapat memastikan bahwa impian rumah Anda tetap terjangkau, bahkan setelah masa suku bunga tetap berakhir.

Jika Anda ingin memilih bank dengan suku bunga terbaik untuk KPR, konsultasikan dengan Loan Market!

Loan Advisers kami akan membantu proses KPR Anda dari awal hingga ter-approve oleh bank terpercaya!

Mari konsultasi sekarang!

🔗 www.loanmarket.co.id

​

Written by: Jasmine Cahy​a (Intern Marcomm Loan Market Indonesia)

Editor by: Rizka Amelia (Marcomm Supervisor Loan Market Indonesia)

​