Memperingati Hari Bank Indonesia 5 Juli: Menjelajahi Jejak Sejarah Keuangan Bangsa
04 July 2025 by Marcomm

Setiap tanggal 5 Juli, Indonesia memperingati Hari Bank Indonesia. Momen ini merupakan sebuah pengingat akan perjalanan panjang dan berliku institusi penting yang menjadi pilar stabilitas ekonomi negara: Bank Indonesia. Peringatan ini mengajak kita untuk melihat kembali sejarah panjang perbankan di Indonesia, hingga berdirinya Bank Sentral Republik Indonesia yang kita kenal saat ini.
Peran Krusial Bank Indonesia
Sebelum menyelami sejarahnya, penting untuk memahami peran Bank Indonesia (BI). Sebagai bank sentral Republik Indonesia, BI memiliki mandat yang sangat vital, antara lain:
- Mengatur kebijakan moneter: Mengendalikan jumlah uang beredar untuk menjaga stabilitas harga.
- Mengeluarkan dan mengontrol peredaran uang: Memastikan ketersediaan dan kelancaran uang tunai di masyarakat.
- Menjaga stabilitas sistem keuangan: Mencegah krisis keuangan dan memastikan sistem perbankan berjalan sehat.
- Mengawasi dan mengatur perbankan: Menjamin kelancaran dan keamanan sistem perbankan nasional.
Dengan peran yang begitu fundamental, tak heran jika perjalanan sejarah Bank Indonesia memiliki dampak besar terhadap kondisi perekonomian Indonesia dari masa ke masa.
Cikal Bakal Bank Indonesia: Dari Bank van Courant hingga De Javasche Bank
Jauh sebelum Bank Indonesia berdiri, sejarah perbankan di Nusantara telah dimulai. Bank van Courant merupakan bank pertama yang hadir, menawarkan pinjaman dengan jaminan barang berharga seperti emas, perak, dan perhiasan. Bank ini kemudian disempurnakan menjadi De Bank van Courant en Bank van Leening, yang turut melayani pinjaman bagi pegawai VOC dan menjadi tempat perputaran uang. Sayangnya, krisis keuangan pada tahun 1818 menyebabkan bank ini gulung tikar.
Momentum penting kemudian terjadi dengan didirikannya De Javasche Bank (DJB) pada tahun 1828. DJB menjadi bank sirkulasi pertama di Indonesia, sekaligus menjadi cikal bakal Bank Indonesia. Di bawah pemerintahan kolonial, DJB berperan mendukung kebijakan finansial Sistem Tanam Paksa, dan antara tahun 1829-1870, DJB melakukan ekspansi bisnis dengan membuka berbagai kantor cabang.
Masa Perang dan Perjuangan Kedaulatan Ekonomi
Perjalanan DJB tidak selalu mulus. Pada masa pendudukan militer Jepang di tahun 1942, DJB dilikuidasi dan digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG). Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, upaya Belanda untuk kembali menguasai Indonesia menyebabkan Netherlands Indies Civil Administration (NICA) mendirikan kembali DJB. Tujuan NICA sangat jelas, yaitu mencetak dan mengedarkan uang NICA untuk mengacaukan ekonomi Indonesia yang baru merdeka.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Republik Indonesia mengambil langkah strategis dengan membentuk Bank Negara Indonesia (BNI). Sebagai upaya menegakkan kedaulatan ekonomi, BNI menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI), yang dikenal sebagai "uang putih", sebagai lawan dari "uang merah" milik DJB NICA.
Kelahiran Bank Indonesia: Sebuah Bentuk Kedaulatan Bangsa
Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949 menjadi titik balik penting. Salah satu kesepakatan KMB adalah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) oleh Belanda, sekaligus menetapkan DJB sebagai bank sirkulasi RIS.
Meskipun Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pasca RIS, DJB tetap menjadi bank sirkulasi dengan kepemilikan saham yang mayoritas masih di tangan Belanda. Namun, desakan kuat untuk mendirikan bank sentral yang sepenuhnya milik Indonesia semakin menguat pada tahun 1951.
Pemerintah Indonesia pun bergerak cepat. Sebuah Panitia Nasionalisasi DJB dibentuk, dan melalui pembelian saham DJB sebesar 97%, cita-cita memiliki bank sentral sendiri akhirnya terwujud. Pada tanggal 5 Juli 1953, dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia, Bank Indonesia resmi berdiri sebagai Bank Sentral Republik Indonesia. Tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai Hari Bank Indonesia.
Peringatan Hari Bank Indonesia setiap 5 Juli adalah pengingat akan perjuangan panjang bangsa Indonesia dalam meraih dan mempertahankan kedaulatan ekonominya. Bank Indonesia, dengan sejarahnya yang kaya, terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan memajukan perekonomian nasional.
Written by : Jihan Asra (Intern Marcomm Loan Market & Ray White PPC)
Editor by: Rizka Amelia (Supervisor of Digital Marketing Marcomm Loan Market)
Approved by: Rizka Amelia (Supervisor of Digital Marketing Marcomm Loan Market)
Terpopuler

Loan Market Group (LMG) Tunjuk Ewen Stafford sebagai CEO Baru
Loan Market Group (LMG) terus memperkuat posisinya sebagai s...

Banjir Datang, Nilai Properti Jatuh? Tidak Selalu!
Banjir tak selalu menurunkan nilai properti—lokasi strategis...

Peluang Bisnis Musiman di Bulan Ramadhan: Maksimalkan Keuntungan dengan Strategi Cerdas
Selama bulan Ramadhan, permintaan akan berbagai produk dan l...

Saatnya Berhenti Kontrak Rumah! Rayakan Lebaran di Rumah Sendiri dengan Solusi KPR
Lebaran adalah momen penuh kebahagiaan bersama keluarga, tet...

Bijak Kelola THR: Cara Cerdas Agar Tidak Habis Seketika
Tunjangan Hari Raya (THR) adalah salah satu momen yang palin...
Artikel dan Berita Lainnya

25 February 2025
Pahami Hal-Hal Berikut Ini Sebelum Ambil Pinjol, Jangan Asal-Asalan
Masih minimnya pemahaman masyarakat Indonesia tentang literasi keuangan masih menjadi tantangan besar, terutama di wilayah pedesaan. Hal ini menyebabkan banyak warga terjebak dalam jeratan pinjaman on...

30 April 2025
Selamat Hari Buruh Internasional 2025: Membangun Masa Depan yang Lebih Inklusif melalui Akses Keuangan yang Setara
Setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh Internasional sebagai penghormatan terhadap perjuangan panjang para pekerja dalam memperjuangkan hak-haknya. Ini adalah momen refleksi yang menginga...

05 June 2025
Membaca Peluang Properti dan Investasi: Dampak 12 Poin Kerjasama Strategis RI-China 2025
Kunjungan Perdana Menteri Li Qiang ke Jakarta pada 25 Mei 2025 menjadi sorotan utama dalam dinamika hubungan bilateral Indonesia dan China. Lebih dari sekadar kunjungan diplomatik, pertemuan ini mengh...