Rahasia di Balik Appraisal: Cara Bank Menilai Rumah yang Anda Inginkan!

Tahap appraisal atau penilaian properti adalah momen penentu. Angka yang dikeluarkan oleh bank inilah yang akan menentukan dua hal penting: seberapa besar plafon kredit yang akan Anda dapatkan dan, dalam kasus ekstrim, apakah pengajuan KPR Anda akan disetujui atau ditolak.

Lalu, bagaimana bank memutuskan nilai properti yang Anda ajukan? Mengapa nilai taksiran bank seringkali berbeda (bahkan jauh lebih rendah) dari harga jual yang ditawarkan oleh penjual?

Artikel ini akan membongkar tuntas rahasia di balik proses appraisal KPR. Dengan memahami mekanisme dan faktor-faktor yang dinilai, Anda dapat mempersiapkan properti Anda dan meningkatkan peluang mendapatkan plafon kredit maksimal!

Apa Itu Appraisal KPR dan Siapa Pihak Penilainya?

Secara sederhana, Appraisal KPR adalah proses penilaian independen yang dilakukan oleh bank untuk menentukan nilai pasar wajar dan nilai likuidasi dari properti yang akan dijadikan jaminan kredit.

Tujuan Utama Bank

Tujuan utama bank melakukan appraisal adalah untuk mitigasi risiko. Bank perlu memastikan bahwa:

• Plafon Kredit Aman

Jumlah pinjaman yang diberikan (Loan to Value / LTV) tidak melebihi persentase yang ditetapkan dari nilai properti.

• Agunan Berkualitas

Jika terjadi kredit macet (gagal bayar), properti tersebut dapat dengan mudah dijual kembali (likuidasi) dengan nilai yang mencukupi untuk menutupi sisa utang.

Pihak Pelaksana Appraisal

Penilaian ini dilakukan oleh Appraiser (Penilai Properti). Mereka adalah tenaga profesional bersertifikat yang ditunjuk oleh bank (bisa dari internal bank atau perusahaan jasa penilai eksternal). Integritas dan objektivitas mereka sangat krusial, karena mereka bertugas memberikan pandangan yang netral tentang nilai properti, terlepas dari harga kesepakatan antara penjual dan pembeli.

5 Faktor Utama yang Dicari Appraiser Bank

Ketika appraiser mengunjungi properti Anda, mereka tidak hanya melihat bangunan secara sepintas. Ada pendekatan metodis yang digunakan, dan hasilnya didasarkan pada lima pilar penilaian utama:

A. Faktor Fisik Properti (Kualitas dan Kondisi Bangunan)

Ini adalah pemeriksaan fisik properti secara mendalam. Bank akan melihat:

• Usia Bangunan

• Kondisi Struktural

• Kualitas Materia

• Tata Letak

B. Lokasi dan Aksesibilitas

Lokasi adalah raja dalam penilaian properti. Beberapa aspek penting yang dinilai adalah:

• Aksesibilitas

• Fasilitas Pendukung

• Kondisi Lingkungan

C. Data Pembanding (Pendekatan Pasar)

Ini adalah metode paling penting yang digunakan appraiser. Mereka akan mencari data properti serupa (komparasi) yang memiliki karakteristik yang sama (luas tanah, luas bangunan, lokasi) dan telah terjual dalam kurun waktu 6 bulan terakhir di area terdekat.

Nilai properti Anda akan disesuaikan berdasarkan perbedaan fitur dengan properti pembanding. Jika rumah pembanding punya kolam renang (fitur yang tidak ada di rumah Anda), nilai pembanding akan disesuaikan turun, dan sebaliknya.

D. Legalitas dan Dokumen

Properti tanpa dokumen yang sah ibarat bangunan tanpa pondasi. Appraiser akan memastikan:

• Sertifikat Kepemilikan

• Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

• Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

E. Faktor Ekonomi dan Tren Pasar

Penilai juga akan mempertimbangkan faktor makro:

• Potensi Pertumbuhan Area

• Tingkat Permintaan

Kesimpulan

Proses appraisal adalah jantung dari persetujuan KPR. Angka penilaian bank bukan sekadar formalitas, melainkan alat ukur risiko bagi lembaga keuangan.

Dengan memahami Rahasia di Balik Appraisal, Anda kini berada dalam posisi yang lebih kuat. Anda tahu persis kriteria apa yang dicari bank dan bagaimana cara meminimalkan risiko penilaian yang rendah.

Jika Anda masih bingung soal appraisal bank, konsultasikan dengan Loan Market!

Loan Advisers dari Loan Market akan membantu Anda memilih bank yang sesuai dengan kondisi finansial Anda, mengarahkan proses dari awal sampai persetujuan, dan memastikan langkah pengajuan berjalan lancar.

Mari konsultasi sekarang!

🔗 www.loanmarket.co.id

Written by: Jasmine Cahya (Intern Marcomm Loan Market Indonesia)

Editor by: Rizka Amelia (Marcomm Supervisor Loan Market Indonesia)

​