Konferensi Tingkat Tinggi G20; Negara-Negara Sepakati Relaksasi Pinjaman hingga 2021.
24 November 2020 by Marcomm

Konferensi Tingkat Tinggi G20 di lakukan secara virtual dan dilaksanakan selama 2 hari, yaitu 21 hingga 22 November 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa telah disepakatinya relaksasi cicilan utang bagi sejumlah negara paling rentan terdampak pandemi COVID 19.
Konferensi Tingkat Tinggi G20 di lakukan secara virtual dan dilaksanakan selama 2 hari, yaitu 21 hingga 22 November 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa telah disepakatinya relaksasi cicilan utang bagi sejumlah negara paling rentan terdampak pandemi COVID 19.
Perpanjangan masa cicilan utang diberikan dari mulanya sampai akhir tahun 2020, kemudian menjadi hingga pertengahan tahun 2021. Relaksasi ini disebut juga sebagai Debt Service Suspension Inisiative (DSSI) dan didukung oleh lembaga multilateral seperti Dana Moneter Internasional (IMF).
Dilansir dari situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam KTT G20 terdapat dua fokus pembahasan. Fokus pertama adalah finance track, upaya pemulihan ekonomi akibat COVID 19, termasuk pembiayaan COVID 19 serta relaksasi pembayaran utang bagi negara berpendapatan rendah.
Oleh karena dampak pandemi COVID 19 semua negara melakukan kebijakan bersama sama untuk menangani COVID 19 dan mengembalikan perekonomian agar pulih kembali. “Di dalam pembahasan yang kemudian didukung oleh lembaga multilateral, seperti IMF dan Bank Dunia, menyepakati untuk memberikan relaksasi cicilan utang. Tadinya pada sampai akhir tahun ini yang kemudian diperpanjang hingga pertengahan tahun 2021,” papar Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Dalam pernyataan bersama, anggota G20 juga menyatakan bahwa mereka siap membantu negara-negara berkembang untuk bisa mendapatkan vaksin COVID-19 dengan harga terjangkau.
"Kami mengambil langkah segera dan luar biasa untuk menangani dampak pandemi COVID-19 terhadap unsur ekonomi, sosial, dan kesehatan. Hal itu termasuk lewat kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter," ujar pernyataan bersama anggota G20, dikutip dari Arab News, Senin, 23 November 2020.
Sumber :
Tempo
Kompas
Detik
Terpopuler

Lapor Pajak 2025: Kupas Tuntas Aturan dan Cara Lapor Pajak Terbaru
Memasuki tahun 2025, aturan perpajakan mengalami perubahan s...

Prabowo Bertekad Hapus Pajak Rumah Hingga 16 Persen
Presiden terpilih Prabowo Subianto ingin menghapus pajak pem...

Berikut Biaya-Biaya yang Harus Dibayar Saat Beli Rumah, Simak Baik-Baik
Membeli rumah bisa menjadi keputusan finansial terbesar yang...

9 Faktor Penghambat Dalam Membuka dan Mengembangkan Usaha, Bagi Pemula Harap Diperhatikan
Memulai usaha baru merupakan suatu langkah yang penuh tantan...

Apa Saja Sih Penyebab Kredit Macet? Berikut Penjelasannya, Lengkap dengan Dampaknya
Kredit macet terjadi ketika penerima pinjaman, baik individu...
Artikel dan Berita Lainnya

26 June 2024
Rumah Subsidi VS Rumah Komersil, Ketahui Perbedaannya!
Rumah telah menjadi salah satu kebutuhan primer di zaman sekarang ini. Memiliki rumah juga menjadi impian banyak orang, dan dalam mencapai impian ini, ada dua pilihan utama yang sering dipertimbangkan...

14 May 2024
Atasi Fear of Missing Out (FOMO) dalam Investasi: Temukan Keseimbangan yang Tepat
FOMO atau Fear of Missing Out adalah rasa cemas dan tertekan yang dirasakan seseorang karena takut melewatkan kesempatan atau pengalaman yang sedang tren atau populer. Dalam konteks investasi, ternyat...

24 June 2024
Mengatasi Tantangan dalam Proses KPR: Tips Menghadapi Penolakan dan Perubahan Suku Bunga
Bagi Anda yang ingin mengambil KPR, Anda tidak hanya menyiapkan dana tabungan saja, namun Anda juga harus menyiapkan diri untuk menghadapi segala tantangan ketika menjalani proses pengambilan KPR. Sim...