DP KPR Lebih Baik Tinggi atau Rendah? Simak Pertimbangannya
14 August 2025 by Marcomm Loan Market

DP KPR tinggi atau rendah? Ketahui kelebihan, kekurangan, dan tips menentukan besaran uang muka rumah yang tepat sesuai kondisi keuangan Anda.
Membeli rumah adalah sebuah keputusan besar yang melibatkan banyak pertimbangan, salah satunya adalah berapa besar uang muka atau Down Payment (DP).
Sebagian orang memilih DP tinggi untuk mengurangi cicilan bulanan, sementara yang lain memilih untuk membayar DP rendah agar sisa dana bisa digunakan untuk kebutuhan finansial lain. Pertanyaannya: mana yang lebih menguntungkan?
Dalam artikel ini akan dibahas secara detail:
Pengertian dan aturan DP KPR di Indonesia
Perbedaan pengaruh DP tinggi vs DP rendah
Keuntungan dan kerugian masing-masing opsi
Faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan
Simulasi perhitungan untuk membandingkan keduanya.
1. Apa itu DP KPR dan Bagaimana Aturannya?
DP KPR adalah uang muka yang dibayarkan pembeli rumah kepada penjual atau pengembang properti sebelum kredit rumah dicairkan oleh bank.
Menurut ketentuan Bank Indonesia, besaran DP minimal bervariasi tergantung jenis properti, status kepemilikan rumah, dan kebijakan bank:
Rumah pertama: DP minimal 10-15%
Rumah kedua: DP minimal 15-20%
Rumah ketiga: DP minimal 20-25%
Beberapa bank bahkan memberikan program DP 0% bekerja sama dengan pengembang properti tertentu, walaupun biasanya harga jualnya menyesuaikan.
2. Kelebihan & Kekurangan Membayar DP Tinggi
✅ Kelebihan DP Tinggi:
Cicilan Bulanan Lebih Ringan
Semakin besar DP, semakin kecil pinjaman pokok, sehingga cicilan bulanan lebih rendah.Total Bunga Lebih Kecil
Karena pinjaman pokok lebih kecil, bunga yang dibayar selama tenor juga berkurang signifikan.Peluang Disetujui Bank Lebih Besar
Bank melihat DP tinggi sebagai tanda kemampuan finansial yang baik, sehingga persetujuan KPR biasanya lebih mudah.Beban Psikologis Lebih Ringan
Dengan cicilan yang lebih kecil, risiko stres keuangan di masa depan juga lebih rendah.
❌ Kekurangan DP Tinggi:
Dana Awal yang Besar
Membutuhkan tabungan atau likuiditas yang tinggi di awal.Mengorbankan Kesempatan Investasi Lain
Dana besar yang digunakan untuk DP mungkin lebih menguntungkan jika diinvestasikan di instrumen lain dengan potensi imbal hasil lebih tinggi.Fleksibilitas Keuangan Berkurang
Jika semua dana terserap untuk DP, dana darurat bisa menipis.
3. Kelebihan & Kekurangan Membayar DP Rendah
✅ Kelebihan DP Rendah:
Dana Awal Lebih Ringan
Cocok bagi yang ingin segera memiliki rumah tanpa harus menabung terlalu lama.Sisa Dana Bisa Dipakai untuk Kebutuhan Lain
Misalnya renovasi rumah, pembelian perabot, biaya pindahan, atau investasi lain.Menjaga Likuiditas
Memiliki cadangan kas yang lebih banyak bisa membantu menghadapi kondisi darurat.
❌ Kekurangan DP Rendah:
Cicilan Bulanan Lebih Besar
Karena pokok pinjaman lebih besar, cicilan bulanan akan lebih tinggi.Total Bunga Lebih Banyak
Anda akan membayar bunga yang lebih tinggi selama masa kredit.Persentase Utang Lebih Tinggi
Bank akan melihat rasio utang yang lebih besar, yang bisa menjadi risiko penolakan jika penghasilan tidak memadai.
4. Simulasi Perbandingan DP Tinggi vs DP Rendah
Misalkan harga rumah Rp800 juta, bunga KPR 6,5% fixed 5 tahun, tenor 15 tahun.
DP | PINJAMAN | CICILAN PER BULAN | TOTAL BUNGA (15 thn) |
30% (Rp. 240 jt) | Rp. 560 jt | ±Rp.4,9 juta | ±Rp. 320 juta |
10% (Rp. 80 jt) | Rp. 720 jt | ±Rp 6,3 juta | ±Rp 4,9 juta |
Kesimpulan dari Simulasi:
DP 30% membuat cicilan bulanan lebih rendah ± Rp1,4 juta dan menghemat bunga ± Rp90 juta dibanding DP 10%.
5. Bagaimana Menentukan Pilihan yang Tepat?
Pertimbangkan faktor berikut sebelum memutuskan:
Rasio Cicilan terhadap Penghasilan
Idealnya total cicilan tidak lebih dari 30–40% dari penghasilan bulanan.Dana Darurat
Jangan habiskan semua tabungan untuk DP, sisakan minimal 3–6 bulan pengeluaran.Stabilitas Penghasilan
Jika penghasilan stabil dan ada cadangan kas, DP tinggi bisa jadi pilihan.Rencana Investasi Lain
Jika ingin memanfaatkan dana untuk peluang investasi, DP rendah mungkin lebih sesuai.
Kesimpulan
Tidak ada jawaban mutlak apakah lebih baik membayar DP KPR tinggi atau rendah.
DP tinggi cocok untuk yang ingin cicilan ringan dan hemat bunga.
DP rendah cocok untuk yang ingin menjaga likuiditas atau punya kebutuhan dana lain.
Yang terpenting adalah, memilih sesuai kemampuan finansial dan memastikan keputusan tersebut tidak mengganggu kestabilan keuangan jangka panjang.
Terpopuler

Membaca Peluang Properti dan Investasi: Dampak 12 Poin Kerjasama Strategis RI-China 2025
Kunjungan Perdana Menteri Li Qiang ke Jakarta pada 25 Mei 20...

Tren Harga Rumah di 2025: Masih Waktu yang Tepat untuk Beli?
Memiliki rumah masih menjadi salah satu tujuan finansial ter...

Rumah Subsidi Baru: Sebenarnya Berapa Ukuran Rumah yang Ideal?
Mimpi punya rumah sendiri di perkotaan kini semakin nyata! K...

Revisi Garis Kemiskinan: Apa Artinya untuk Perencanaan Finansial Anda?
Pemerintah Indonesia tengah menggodok revisi metodologi perh...

Strategi Meraih Financial Freedom di tengah Krisis Ekonomi Global
Dunia belakangan ini diwarnai dengan berbagai gejolak, mulai...
Hitung Simulasi KPR Anda
Pendapatan bulanan
Usia
Lama Pinjaman (Tahun)
Jumlah cicilan saat ini yang dibayarkan setiap bulan
Suku Bunga Acuan
Suku Bunga Fix (%)
Masa Tahun Fix (Tahun)
Suku Bunga Floating 8 %
Hasil
Maksimal Limit Plafond
Rp 0
Bunga Fixed
3 %
Tenor
15 Tahun
Masa Fixed
5 Tahun
Angsuran selama masa fixed bunga 0 % selama Bulan 0
:
/Bulan
Angsuran selama masa fixed bunga 0 % selama Bulan 0
:
/Bulan
Jangka Waktu Angsuran
:
180 Bulan
Loading...
Catatan: Perhitungan ini adalah hasil perkiraaan aplikasi KPR secara umum. Data perhitungan di atas dapat berbeda dengan perhitungan bank. Untuk perhitungan yang akurat, silahkan hubungi bank penyedia pinjaman KPR.