4 Juta Dosis Vaksin Siap Didistribusikan Pada Februari 2021

28 January 2021 By IT Loan Market
 4 Juta Dosis Vaksin Siap Didistribusikan Pada Februari 2021

PT Bio Farma (Persero) mengungkapkan jumlah produksi vaksin corona jadi atau siap pakai sudah mencapai 4 juta dosis sejak 21 Januari 2021 dan siap didistribusikan pada Februari 2021 mendatang.

Saat ini, vaksin tersebut masih dalam tahap proses quality control oleh BPOM. “Status produk-produk tersebut, saat ini sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan. Dan diperkirakan sampai dengan bulan Februari 2021 mendatang, akan siap sebanyak 4 juta dosis vaksin,” ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/1/2021)

Sertifikat lulus uji BPOM menunjukan kelayakan dan keamanan vaksin yang akan digunakan untuk masyarakat.

"Kolaborasi antara Bio Farma dengan Sinovac, melalui dua mekanisme, yaitu impor dalam bentuk barang jadi / finished product single dose yang diperuntukan front liner di Indonesia, dan impor dalam bentuk bulk / konsentrat vaksin. Dari bulk ini, akan diproses lebih lanjut di Bio Farma di fasilitas fill and finish yang ada di Bio Farma," kata Honesti dalam keterangan resminya yang dikutip Sabtu (23/1/2021).

Menurut Honesti, Bio Farma akan menerima bahan baku 140 juta dosis, yang akan diterima secara bertahap. Tahap pertama pengiriman bahan baku ini, sudah kami terima sebanyak 15 juta dosis pada 12 Januari 2021 yang lalu. Vaksin ini sendiri memiliki daya tahan mulai dari 1 hingga 1,5 tahun dengan penyimpanan dibawah suhu 2 derajat sampai 8 derajat celcius.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir juga menyatakan Bio Farma sudah menyiapkan digital solution yang bersifat end-to-end mulai dari pabrik produksi, proses distribusi dan sampai di tujuan akhir seperti fasilitas kesehatan, dan proses pendistribusian ini, dapat di monitor real time di Command Center Holding BUMN Farmasi agar mempermudah sistem distribusi.

Sumber:

Kompas

CNN

Detik