Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Hingga 3,75%

29 August 2022 By IT Loan Market
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Hingga 3,75%

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 22-23 Agustus 2022 menghasilkan kenaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, “BI menaikkan BI7DRR sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,5%,” ungkapnya. 

Kenaikkan suku bunga acuan tersebut dapat menyebabkan domino effect, dimana dampak dari kenaikkan suku bunga acuan diharapkan dapat meningkatkan suku bunga simpanan seperti deposito. Namun memang, seiring naiknya suku bunga simpanan, maka suku bunga kredit seperti KPR atau kredit kendaraan diprediksikan akan naik. Tren kenaikan suku bunga perlu dijadikan dasar mengelola portofolio investasi, dan dengan Loan Market, Anda dapat diskusi untuk mendapatkan pilihan bank yang tepat untuk Kredit Rumah, Multiguna, Kredit Modal Usaha, Deposito, Kredit Investasi serta Kredit Take Over.

Loan Market merupakan perusahaan financial aggregator yang berdiri sejak 1995 di Australia, dan merupakan sister-company dari Ray White, agen properti terbesar di Indonesia. Loan Market membuka perjalanannya dan menjadi penggagas jasa keuangan di Indonesia pada 2017 untuk selalu mengedepankan kebutuhan masyarakat akan dana dengan membantu dan menemukan pilihan pinjaman yang sesuai akan kebutuhan nasabah. Hal itulah yang menjadi motivasi Loan Market untuk menjadi jasa agen keuangan yang kredibel dan terpercaya.

Keputusan kenaikan suku bunga tersebut dilakukan sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk meminimalisir risiko peningkatan inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi dan inflasi dari volatile food. Dengan inflasi Juli yang mencapai 4,94% yoy. Kebijakan ini juga diharapkan untuk memperkuat nilai tukar Rupiah di tengah instabilitas pasar keuangan global, dan pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin kuat. 

Kenaikkan ini menjadi kenaikan suku bunga pertama sejak tahun 2018, dimana BI sangat agresif dalam menaikkan suku bunga, untuk mengimbangi kenaikan yang dilakukan bank sentral Amerika Serikat,  Federal Reserve Bank  (The Fed) kala itu. BI saat itu tercatat menaikkan suku bunga sebanyak 5 kali dengan total 175 basis poin menjadi 6%.

Namun, ditengah peningkatan suku bunga sebagai upaya untuk menstabilkan perekonomian Indonesia, BI terus memperkuat kebijakan internasional dengan memperluas kerja sama dengan bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya, lalu BI juga tetap mempromosikan investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan instansi terkait, serta menyukseskan 6 agenda prioritas jalur keuangan Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022 dengan Kementerian Keuangan. 

Sinergi kebijakan antara BI dengan kebijakan fiskal Pemerintah dan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat dalam rangka menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong kredit atau pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan. 

Walau BI telah memberikan pernyataan bahwa perekonomian berada di bawah kendali, namun, terdapat concern terhadap masyarakat khususnya mengenai kenaikkan suku bunga kredit. Concern ini juga disampaikan oleh Alfreds Wilson, Business Development Executive dari Loan Market. Menurut Alfreds, “Walau BI telah memastikan bahwa dengan sinergi BI dengan Kementerian Keuangan inflasi dan kenaikan suku bunga dapat diatasi, namun, kita tetap harus waspada terhadap kenaikkan suku bunga kredit dan mengatur keuangan agar dapat membayar angsuran pinjaman sesuai jadwal sehingga tetap dapat melihat peluang berinvestasi meski di masa krisis”. 

Sebagai financial aggregator, Loan Market memprioritaskan kebutuhan masyarakat akan dana dengan membantu dan menemukan pilihan pinjaman yang sesuai akan kebutuhan nasabah. Terdapat Loan Advisers yang merupakan profesional dalam bidang finansial, siap memberikan pelayanan dan solusi terbaik seputar pilihan pinjaman yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan para nasabah. Hingga kini, Loan Market telah bekerja sama dengan lebih dari 32 institusi keuangan (lenders) baik dari perbankan, multifinance, fintech, dan koperasi, serta memiliki 21 kantor cabang dan lebih dari 200 Loan Advisers yang tersebar di kota-kota besar Indonesia. Loan Market telah resmi tercatat di Otoritas Jasa Keuangan sejak 2019.

 

Sumber: Bank Indonesia, Bisnis.com, CNBC