Berapa Sih Uang yang Harus Anda Siapkan untuk Rumah Jabodetabek?
17 July 2025 by Marcomm

Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) selalu jadi primadona bagi siapa pun yang mendamba hunian ideal atau mencari peluang investasi properti menjanjikan. Khususnya untuk rumah, rentang harganya bisa sangat lebar dan selalu bergerak dinamis. Penting bagi Anda untuk mengintip pasaran harga di wilayah ini sebelum melangkah lebih jauh.
Data terbaru dari Kuartal III 2023 hingga awal 2024 menunjukkan, rata-rata harga jual rumah tapak non-subsidi di seluruh Jabodetabek menembus angka sekitar Rp 2,5 miliar per unit. Angka ini bukan isapan jempol, tapi cerminan kuatnya permintaan pasar dan pesatnya pembangunan infrastruktur di kawasan penyangga Ibu Kota.
Beda Wilayah, Beda Pula Harganya: Siapa Paling Mahal?
Harga properti di Jabodetabek bagai spektrum warna, sangat bervariasi antar wilayah. Ini tentu saja mencerminkan karakter unik dan tingkat kemajuan masing-masing kota:
- Jakarta: Tak Pernah Turun Tahta Sebagai pusat segala aktivitas, Jakarta masih merajai dengan rata-rata harga jual mencapai Rp 5,4 miliar per unit. Jakarta Barat dan Jakarta Selatan masih jadi bintang utama, di mana harga bisa melambung hingga Rp 15,9 miliar atau bahkan lebih, tergantung lokasi super premium dan fasilitas kelas atasnya.
- Tangerang & Tangerang Selatan: Melonjak Drastis Kawasan ini menunjukkan pertumbuhan harga yang amat agresif, dengan rata-rata jual mencapai Rp 3,1 miliar per unit. Tangerang Selatan, dengan berbagai kota mandirinya seperti BSD City, menjadi target utama para pencari properti. Anda bisa menemukan rumah non-subsidi mulai dari Rp 600 jutaan untuk yang lebih sederhana, hingga miliaran Rupiah untuk hunian mewah di klaster elit.
- Depok: Pilihan Strategis Nan Menjanjikan Depok menawarkan harga yang lebih "bersahabat" dibanding dua nama di atas, dengan rata-rata jual di kisaran Rp 1,8 miliar per unit. Posisinya yang strategis sebagai penghubung Jakarta dan Bogor menjadikan Depok magnet bagi para komuter.
- Bekasi: Efek Magis Infrastruktur Rata-rata harga rumah non-subsidi di Bekasi berada di angka Rp 1,5 miliar per unit. Pembangunan infrastruktur raksasa seperti LRT Jabodebek terbukti memberikan dorongan signifikan pada nilai properti di sini, menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang mendambakan akses mudah ke Jakarta.
- Bogor: Sejuk dan Terus Bertumbuh Dengan rata-rata harga jual sekitar Rp 900 juta per unit, Bogor menawarkan alternatif yang lebih terjangkau, terutama bagi mereka yang mencari suasana lebih tenang dan udara sejuk. Namun, jangan salah, Bogor juga menunjukkan kenaikan harga properti yang stabil, seiring dengan semakin lengkapnya fasilitas dan aksesibilitasnya.
Faktor-faktor Kunci yang Menggoyahkan Harga
Ada beberapa elemen kunci yang sangat mempengaruhi harga rumah non-subsidi di Jabodetabek, membuatnya bisa berbeda drastis:
- Lokasi: Dekatnya properti dengan pusat kota, fasilitas publik (sekolah, rumah sakit, mal), serta akses transportasi umum (KRL, LRT, MRT) dan jalan tol adalah penentu harga paling utama.
- Ukuran dan Desain: Luas tanah dan bangunan, serta desain arsitektur yang modern dan fungsional, sudah pasti akan mendongkrak nilai jual properti.
- Fasilitas Perumahan: Adanya fasilitas internal seperti keamanan 24 jam, parkir luas, taman, ruang hijau, clubhouse, atau bahkan pusat perbelanjaan di dalam kompleks (kota mandiri) akan menambah nilai properti secara signifikan.
- Kondisi Ekonomi dan Tren Pasar: Stabilnya ekonomi dan daya beli masyarakat secara langsung mempengaruhi gairah pasar properti. Tak ketinggalan, hukum penawaran dan permintaan juga punya peran besar.
- Pembangunan Infrastruktur: Proyek-proyek infrastruktur skala besar seperti jalan tol baru, perluasan jalur KRL, pembangunan LRT, hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung terbukti mendorong harga properti di wilayah yang dilaluinya.
Prospek Cerah Pasar Properti Jabodetabek
Para pakar properti memandang optimis pasar jual beli rumah di Jabodetabek. Pertumbuhan positif diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2025, ditopang oleh kondisi ekonomi yang stabil, meningkatnya minat investasi, serta komitmen pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur. Kenaikan harga properti residensial pada 2025 diprediksi berkisar antara 5-7%, meski kita perlu memperhatikan potensi dampak kebijakan baru seperti kenaikan PPN.
Jadi, bagi Anda yang sedang menimbang-nimbang untuk memiliki rumah non-subsidi di Jabodetabek, riset mendalam itu wajib hukumnya! Jangan ragu manfaatkan platform jual beli properti online dan konsultasi langsung dengan agen properti lokal untuk mendapatkan informasi harga yang paling spesifik dan akurat sesuai impian Anda.
Untuk urusan pendanaan properti, jangan lewatkan kesempatan untuk berkonsultasi gratis dengan pakar pembiayaan di Loan Market. Kami siap membantu Anda membandingkan berbagai penawaran KPR dari banyak bank, menemukan skema terbaik, dan mempermudah proses pengajuan Anda. Wujudkan impian memiliki rumah idaman di Jabodetabek dengan solusi finansial yang tepat!
Loan Market sebagai financial aggregator pertama di Indonesia menyediakan jasa konsultasi mengenai pengajuan hingga keperluan terkait berbagai macam jenis kredit dan pinjaman. Loan Market menawarkan jaringan eksklusif dengan berbagai partner baik dari perbankan, multifinance, fintech, dan koperasi untuk memudahkan masyarakat dalam menemukan skema pinjaman yang tepat. Loan Market sudah tercatat di OJK sejak 2019 berkomitmen untuk terus menyediakan informasi yang akurat, membandingkan penawaran dari 29 lembaga keuangan terpercaya, menyediakan layanan konsultasi untuk membantu membuat keputusan finansial yang tepat. Tidak sampai situ saja, saat ini Loan Market memiliki website dan aplikasi Kalkulator KPR https://www.loanmarket.co.id/kalkulator-simulasi-kredit, sehingga lebih mudah dan praktis saat menghitung KPR. Unduh aplikasi melalui di Play Store dan App Store. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi website Loan Market di https://www.loanmarket.co.id/.
Written by : Jihan Asra (Intern Marcomm Loan Market & Ray White PPC)
Editor by: Rizka Amelia (Supervisor of Digital Marketing Marcomm Loan Market)
Approved by: Rizka Amelia (Supervisor of Digital Marketing Marcomm Loan Market)
Terpopuler

Loan Market Group (LMG) Tunjuk Ewen Stafford sebagai CEO Baru
Loan Market Group (LMG) terus memperkuat posisinya sebagai s...

Banjir Datang, Nilai Properti Jatuh? Tidak Selalu!
Banjir tak selalu menurunkan nilai properti—lokasi strategis...

Peluang Bisnis Musiman di Bulan Ramadhan: Maksimalkan Keuntungan dengan Strategi Cerdas
Selama bulan Ramadhan, permintaan akan berbagai produk dan l...

Saatnya Berhenti Kontrak Rumah! Rayakan Lebaran di Rumah Sendiri dengan Solusi KPR
Lebaran adalah momen penuh kebahagiaan bersama keluarga, tet...

Bijak Kelola THR: Cara Cerdas Agar Tidak Habis Seketika
Tunjangan Hari Raya (THR) adalah salah satu momen yang palin...
Artikel dan Berita Lainnya

18 July 2025
Kabar Baik! BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,25%
Bank Indonesia (BI) kembali membawa kabar baik dengan memangkas suku bunga acuannya, BI Rate, sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25% pada Juli 2025. Keputusan yang cukup dinanti ini diumumkan langs...
19 August 2024
Dari Teman Jadi Rekan, Berikut Tips Sukses Membangun Usaha Bersama
Membangun usaha dapat menjadi pengalaman berharga dalam hidup. Anda dapat membangun usaha dengan mandiri maupun dengan teman untuk mencapai tujuan bersama....

21 February 2025
Apa Saja Sih Penyebab Kredit Macet? Berikut Penjelasannya, Lengkap dengan Dampaknya
Kredit macet terjadi ketika penerima pinjaman, baik individu maupun perusahaan, tidak mampu melunasi utangnya sesuai jadwal. Situasi ini dapat memperburuk riwayat keuangan mereka dan menyulitkan penga...