Harga Rumah Terus Menerus Meroket Naik, Apa Sebabnya?

14 February 2024 By Theresia Septiyani Tamba
Harga Rumah Terus Menerus Meroket Naik, Apa Sebabnya?

Kebutuhan yang dibutuhkan makhluk hidup khususnya manusia tergolong cukup banyak. Tidak hanya memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier saja, namun masih banyak kebutuhan lainnya seperti kebutuhan primer. Kebutuhan primer sendiri terdiri dari sandang, pangan, dan papan. Seperti yang diketahui, hunian atau rumah menjadi salah satu kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh setiap masyarakat. Rumah dapat berperan penting dalam kelangsungan hidup masyarakat. Dengan adanya rumah, orang tidak lagi perlu khawatir untuk berteduh, bersantai, serta mencari ketenangan.

Rumah pada saat ini menjadi hal yang sedang dimimpikan banyak orang. Banyak orang berlomba-lomba untuk membeli rumah. Kebutuhan rumah sendiri bukan hanya untuk tempat berteduh saja, namun rumah juga dapat diinvestasikan untuk jangka waktu yang panjang. Namun, harga rumah di Indonesia sendiri saat ini sedang meroket dikarenakan beberapa sebab salah satunya adalah minimnya lahan yang tersedia. Hal ini dikarenakan sudah memadat penduduk di Indonesia. Maka dari itu artikel ini akan membahas apa saja penyebab harga rumah terus menerus meroket. Melansir dari Rumah123.com, ada beberapa sebab mengapa harga rumah terus meroket.

  • Inflasi

Melansir dari website resmi Bank Indonesia, inflasi memiliki arti naiknya harga barang dan jasa secara umum serta terjadi terus menerus pada jangka waktu tertentu. Kenaikan harga pada barang dalam skala kecil tidak dapat dikatakan inflasi, namun jika sudah meluas dan menyebabkan kenaikan harga pada barang lainnya itu baru disebut sebagai inflasi. Inflasi terjadi tentu akan berdampak juga pada hunian. Harga naik membuat material bangunan menjadi naik, hal ini akan menyulitkan masyarakat untuk membangun rumah. Akibatnya harga rumah akan meroket.

  • Kurangnya Lahan

Harga hunian menjadi naik dikarenakan kurangnya lahan yang tersedia. Pada kota-kota besar, lahan menjadi sebuah hal yang cukup langka ditemukan. Lahan yang kurang untuk dibangun rumah menjadi sangat sulit untuk direalisasikan. Pasalnya, dengan sulitnya mencari lahan, banyak yang mematok harga cukup mahal hanya untuk lahannya saja, belum termasuk rumah. Jadi, ketika lahan yang tadinya kosong dan sudah dibangun rumah, maka harga rumah akan menjadi tinggi.

  • Permintaan Tinggi

Apakah pernah mendengar istilah permintaan lebih besar dari penawaran? Hukum ekonomi tersebut berlaku dalam membeli rumah. Permintaan yang tinggi akan menjadi bumerang tersendiri. Mengapa demikian? Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa minimnya lahan serta inflasi dapat menyebabkan sedikitnya properti yang dibangun. Karena permintaan yang cukup tinggi terhadap kepemilikan rumah dan terbatasnya properti akan membuat ekonomi menjadi tidak stabil. Banyaknya permintaan secara tidak langsung akan membuat harga rumah akan terus meroket.

  • Kenaikan Harga Bahan

Seperti yang sudah dikatakan diatas bahwa kenaikan harga barang akan berdampak pada bahan material untuk membuat rumah. Karena harga bahan material menjadi tinggi, maka pembuatan rumah juga diperlukan biaya yang lebih tinggi lagi. Jika rumah sudah dibangun, harga jualnya kelak akan menjadi tinggi seiring berjalannya waktu.

  • Berkembangnya Infrastruktur

Berkembangya infrasturktur dapat membuat harga rumah juga menjadi melonjak. Pasalnya dengan meratanya pembangunan infrastruktur yang ada di sekitar rumah dan dapat memudahkan banyak orang untuk mengakses fasilitas publik, maka semakin banyak orang untuk membeli rumah pada daerah tersebut. Kemudahan akses menjadi sebuah kunci utama mengapa harga rumah menjadi melonjak. Selain itu, bentuk bangunan rumah yang sudah mulai bagus akan menambah nilai jual dari rumah tersebut. 

Jika harga rumah semakin meroket, masyarakat akan sulit untuk membeli rumah bagi masa yang akan datang. Dengan meroketnya harga rumah akan membuat banyak orang berpikir lebih keras untuk mendapatkan rumah yang mereka impikan. Maka KPR rumah menjadi salah satu solusinya. KPR merupakan salah satu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan dalam membantu nasabah untuk membeli rumah. KPR hadir untuk membantu masyarakat yang ingin memiliki rumah, namun dengan dana yang terbatas ditambah lagi dengan harga rumah yang semakin meroket setiap waktu. KPR memiliki tenggang waktu cicilan tersendiri mulai dari 10 tahun hingga 30 tahun.

Jika Anda berencana untuk mengajukan KPR diperlukan konsultasi untuk menyesuaikan dengan kemampuan finansial Anda. Loan Market sebagai financial aggregator pertama di Indonesia menyediakan jasa konsultasi mengenai pengajuan KPR dan take over kredit. Loan Market menawarkan jaringan eksklusif dengan berbagai partner baik dari perbankan, multifinance, fintech, dan koperasi untuk memudahkan masyarakat dalam menemukan skema pinjaman yang tepat. Tercatat di OJK sejak 2019 berkomitmen untuk terus menyediakan informasi yang akurat, membandingkan penawaran dari 27 lembaga keuangan, menyediakan layanan konsultasi untuk membantu membuat keputusan finansial yang tepat. Informasi lebih lanjut, kunjungi kami di www.loanmarket.co.id.


 Written by: Dimas Bagus Prakoso
Intern Marcomm Loan Market
Editor: Theresia S. Tamba (SPV Marcomm Loan Market)