Mau Ambil KPR? Wajib Tahu Dulu Apa Itu Floating Rate!

03 October 2025 by Marcomm Loan Market

loan adviser undefined

Floating rate adalah suku bunga KPR yang bisa naik turun mengikuti pasar. Pahami cara kerja, kelebihan, dan risikonya agar cicilan rumah tetap terkendali.

Mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah keputusan besar yang akan mempengaruhi keuangan Anda dalam jangka panjang. Salah satu hal yang sering membingungkan calon debitur adalah pilihan jenis suku bunga. Ada yang namanya fixed rate (suku bunga tetap) dan ada juga floating rate (suku bunga mengambang). Kedua jenis ini punya kelebihan dan risiko masing-masing. Dalam artikel ini, kita fokus membahas floating rate agar Anda lebih siap sebelum memutuskan untuk ajukan KPR.

Mari simak penjelasannya dibawah ini!

Apa Itu Floating Rate?

Floating rate adalah suku bunga pinjaman yang nilainya bisa berubah-ubah mengikuti kondisi pasar, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), serta kebijakan bank tempat Anda mengajukan KPR. Artinya, cicilan yang Anda bayar setiap bulan tidak selalu sama.

Jika kondisi ekonomi sedang baik dan suku bunga acuan turun, cicilan Anda bisa menjadi lebih ringan. Namun, jika terjadi kenaikan suku bunga, otomatis cicilan bulanan juga ikut naik. Inilah sebabnya floating rate sering disebut sebagai suku bunga yang dinamis atau fleksibel.

Perbedaan Floating Rate dan Fixed Rate

Fixed Rate dapat diartikan bahwa cicilan tetap sama selama periode tertentu, biasanya di awal masa KPR atau 1 - 5  tahun pertama. Cocok bagi Anda yang ingin kepastian. Sedangkan Floating Rate, Cicilan bisa naik atau turun tergantung pasar. Biasanya berlaku setelah masa fixed rate berakhir.

Kelebihan Floating Rate

  • Peluang Cicilan Lebih Murah
    Jika suku bunga acuan turun, Anda otomatis membayar cicilan lebih rendah dibanding fixed rate.

  • Fleksibilitas Jangka Panjang
    Cocok bagi yang berencana melunasi KPR lebih cepat. Floating rate sering memberi keuntungan saat ingin melakukan pelunasan sebagian atau penuh.

  • Mengikuti Pasar
    Memberikan peluang untuk mendapatkan bunga lebih rendah sesuai tren ekonomi, terutama jika suku bunga nasional cenderung stabil atau turun.

Risiko Floating Rate

  • Cicilan Bisa Membengkak
    Jika suku bunga pasar naik, cicilan Anda ikut naik. Hal ini bisa mengganggu arus kas bulanan.

  • Kurang Cocok untuk Pencari Kepastian
    Tidak ada angka cicilan yang pasti setiap bulan, sehingga butuh manajemen keuangan yang lebih disiplin.

  • Rawan Terpengaruh Krisis Ekonomi
    Saat terjadi gejolak ekonomi global atau nasional, suku bunga bisa naik tajam dan menambah beban cicilan.

Kesimpulan

Floating rate adalah jenis suku bunga KPR yang mengikuti kondisi pasar dan bisa memberikan keuntungan maupun resiko. Anda bisa mendapatkan cicilan lebih murah saat suku bunga turun, tetapi Anda harus siap juga jika cicilan naik ketika pasar tidak stabil.

Sebelum mengambil KPR, pahami dulu karakteristik floating rate dan sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda. Dengan begitu, keputusan yang Anda ambil akan lebih matang dan tidak memberatkan di masa depan.

Butuh bantuan memilih jenis suku bunga yang paling tepat untuk KPR Anda? 

Konsultasi gratis bersama Loan Market dan temukan solusi finansial terbaik sesuai kebutuhan Anda! 📲


Written by: Jasmine Cahya (Intern Marcomm Loan Market)

Editor by: Rizka Amelia (Marcomm Supervisor Loan Market)

Hitung Simulasi KPR Anda

Pendapatan bulanan

Usia

Lama Pinjaman (Tahun)

Jumlah cicilan saat ini yang dibayarkan setiap bulan

Suku Bunga Acuan

Suku Bunga Fix (%)

Masa Tahun Fix (Tahun)

Suku Bunga Floating 8 %

Hasil

Maksimal Limit Plafond

Rp 0

Bunga Fixed

3 %

Tenor

15 Tahun

Masa Fixed

5 Tahun

Angsuran selama masa fixed bunga 0 % selama Bulan 0

:

/Bulan

Angsuran selama masa fixed bunga 0 % selama Bulan 0

:

/Bulan

Jangka Waktu Angsuran

:

180 Bulan

Loading...

Catatan: Perhitungan ini adalah hasil perkiraaan aplikasi KPR secara umum. Data perhitungan di atas dapat berbeda dengan perhitungan bank. Untuk perhitungan yang akurat, silahkan hubungi bank penyedia pinjaman KPR.