Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diperkirakan Terus Membaik

25 October 2020 By Marcomm Loan Market
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diperkirakan Terus Membaik

Kondisi perekonomian global masih tertekan akibat pandemi COVID-19. Namun, sudah terlihat ada pemulihan dibandingkan awal terjadinya pandemi COVID-19. Dalam upaya pemulihan ekonomi, program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) terus bergerak dalam berbagai bidang, termasuk didalamnya kesehatan, jaring pengaman sosial hingga bantuan untuk pemerintah daerah (Pemda).

Pengusaha sekaligus mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno optimis ekonomi Indonesia akan kembali bangkit setelah dihantam krisis akibat pandemi COVID-19 pada kuartal IV-2020. Pernyataan ini disampaikan dalam Webinar Indonesia Young Entrepreneur Summit (IYES) Goes to Campus, pada Selasa (29/09/2020).

Pemulihan ekonomi kuartal IV tahun 2020 ini diyakini membaik setelah terlihatnya berbagai aktivitas ekonomi terus meningkat.

Beliau juga menilai bahwa sektor Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) diharapkan dapat memberi kontribusi besar dalam membalikan kondisi ekonomi. Kunci kedepannya adalah fokus terhadap apa yang kita kerjakan. Jangan sampai kita tidak ambil peluang, karena kesuksesan hanya menghampiri orang-orang yang selalu bergerak," ujar Sandiaga.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan bisa tumbuh hingga 5 persen. Hal ini diungkapkan pada acara Outlook 2021: The Year of Opportunity secara virtual, Rabu (21//10/2020).

Luhut juga menyatakan,“Manufacturing itu juga sudah mulai rebound, penjualan semen, penjualan roda empat itu juga sudah mulai rebound. Kalau momentum ini kita terus bisa pelihara saya kira akan baik,"

Hal sejenis juga diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020 secara virtual pada Senin (19/10) mengenai perkiraan pertumbuhan ekonomi yang positif pada 2021, “Kami perkirakan tahun 2021 pertumbuhan ekonomi akan naik mencapai sekitar 4,8% sampai 5,8%.”

 

Sumber:

CNBC Indonesia

Kompas

Investor Daily