Sering Terjebak Jadi Sandwich Generation, Bisakah Gen Z Membeli Rumah Impian di Usia Muda?

28 February 2024 By Theresia Septiyani Tamba
Sering Terjebak Jadi Sandwich Generation, Bisakah Gen Z Membeli Rumah Impian di Usia Muda?

Ketahui Dulu Apa Itu Sandwich Generation
Di tengah perjalanan kehidupan, banyak orang yang kerap terjebak di antara dua generasi yang membutuhkan perhatian, yaitu orang tua yang semakin menua dan membutuhkan perawatan serta anak-anak yang masih bergantung pada kita untuk memenuhi kebutuhan mereka. Fenomena ini dikenal sebagai generasi sandwich, sebuah istilah yang merujuk pada posisi di mana seseorang merasa tertekan oleh tanggung jawab yang datang dari kedua arah. Disebut sandwich generation karena generasi ini ada di posisi yang terhimpit bak roti lapis. Tekanan datang karena mereka merasa terbebani dengan peran ganda yang harus dijalankan. Istilah "sandwich generation" pertama kali muncul pada tahun 1981 dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Dorothy A. Miller dalam New York Times Magazine.

Tantangan Apa yang Dihadapi Sandwich Generation

  1. Perawatan Orang Tua
    Orang tua yang semakin renta pasti akan membutuhkan lebih banyak perawatan kesehatan. Hal ini tentu akan sangat mempengaruhi nominal pengeluaran bulanan jika biaya perawatan yang dibutuhkan cukup tinggi. Bagi mereka yang pendapatannya tidak stabil atau masih dalam kategori rendah akan sangat sulit dalam mengatur keuangannya terlebih apabila harus menyediakan perawatan langsung bagi orang tua yang sakit atau cacat.
  2. Pendidikan Anak dan Kebutuhan Keluarga
    Di sisi lain, generasi sandwich juga harus memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, serta perkembangan anak dan keluarga mereka. Ini mencakup mengantar jemput anak sekolah, membantu dengan tugas sekolah, dan mendukung kegiatan ekstrakurikuler mereka.

Perawatan orang tua dan biaya pendidikan anak yang membutuhkan perhatian khusus dan dukungan finansial dapat menguras sumber daya dan menyulitkan Generasi Sandwich untuk mencapai tujuan keuangan mereka sendiri, termasuk memiliki rumah impian di usia muda. Namun, dengan tekad dan strategi yang tepat, bukan tidak mungkin bagi Gen Z untuk mencapai impian mereka.

Tapi, Benarkah yang Terjebak Dalam Sandwich Generation Tidak Bisa Membeli Rumah?
Tidak selalu demikian. Meskipun Generasi Z yang terjebak dalam Generasi Sandwich mungkin menghadapi tantangan tambahan dalam hal finansial dan tanggung jawab keluarga, hal itu tidak berarti bahwa mereka tidak bisa membeli rumah. Meskipun perawatan orang tua yang membutuhkan perhatian khusus dan dukungan finansial dapat menguras sumber daya, ada beberapa strategi yang dapat mereka pertimbangkan untuk tetap mencapai tujuan finansial mereka, termasuk memiliki rumah impian di usia muda. Beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan oleh Generasi Z yang juga terjebak dalam generasi sandwich.

  1. Komunikasi Terbuka
    Penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan anggota keluarga lainnya tentang kebutuhan, harapan, dan batasan masing-masing. Hal ini membantu dalam merencanakan perawatan orang tua dan mendukung pertumbuhan anak-anak dengan lebih efektif.
    Mulai dengan Menyusun Rencana Keuangan yang Realistis
    Langkah pertama yang penting adalah menyusun rencana keuangan yang realistis. Anda perlu memikirkan apa yang ingin mereka capai dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Tujuan keuangan ini dapat mencakup pembelian rumah, pendidikan lanjutan, perjalanan, atau investasi. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, Anda akan lebih dan termotivasi untuk mengelola keuangan dengan bijak.
  2. Buat Anggaran Keuangan
    Anggaran adalah alat penting dalam mengatur keuangan yang mencakup semua pengeluaran, mulai dari kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal hingga pengeluaran lain seperti hiburan dan belanja. Alokasikan anggaran yang akan digunakan untuk keperluan orang tua dan keluarga, pisahkan antara keduanya agar Anda bisa pengeluaran bisa terkontrol dan tidak berlebihan.
    Menabung untuk Darurat
    Membangun dana darurat adalah langkah penting dalam mengatur keuangan untuk mengatasi keadaan darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau kecelakaan medis. Idealnya, dana darurat harus setara dengan tiga hingga enam bulan pengeluaran bulanan.
  3. Tambah Sumber Penghasilan
    Cukup sulit untuk dilakukan oleh beberapa orang, tapi jika terjebak dalam generasi sandwich disarankan untuk menambah sumber penghasilan. Jika Anda bekerja sebagai karyawan biasa maka coba untuk memulai bisnis sampingan yang bisa dilakukan di mana saja, seperti freelance editor dan lainnya untuk memperoleh pendapatan pasif. Selain itu, Anda juga bisa memperoleh penghasilan tambahan dengan melakukan investasi seperti reksadana, saham, dan sebagainya.
  4. Menabung secara Konsisten
    Menabung secara konsisten adalah kunci untuk membangun dana darurat dan menabung untuk pembayaran uang muka rumah. Gen Z dapat mengadopsi kebiasaan menabung secara otomatis setiap bulan, sehingga memastikan bahwa mereka terus membangun kekayaan mereka seiring berjalannya waktu.
  5. Pertimbangkan Program yang Sesuai
    Gen Z dapat memanfaatkan program atau fasilitas yang dirancang khusus untuk pembeli rumah pertama, salah satunya adalah KPR atau Kredit Pemilikan Rumah. KPR adalah jenis pinjaman yang disediakan oleh bank atau lembaga keuangan kepada individu untuk memiliki rumah dengan tenor yang relatif panjang bagi peminjam untuk melunasi cicilan tagihan. Skema KPR memberikan Generasi Z keleluasaan dalam mengelola anggaran bulanan, khususnya bagi mereka yang baru memasuki dunia kerja dan mungkin memiliki keterbatasan finansial. Dengan tenor yang lebih panjang, angsuran bulanan dapat menjadi lebih terjangkau bagi Generasi Z yang mungkin masih dalam tahap pembentukan karir.

Meskipun Generasi Sandwich sering kali merasa tertekan oleh tanggung jawab dan tekanan finansial, bukan tidak mungkin bagi Gen Z untuk membeli rumah impian di usia muda. Dengan menyusun rencana keuangan yang realistis, Gen Z dapat mengatasi tantangan dan mewujudkan impian mereka memiliki rumah impian di usia muda.

Skema KPR dapat menjadi pilihan yang menarik bagi Generasi Z yang bercita-cita memiliki rumah sendiri. Dengan melihat potensi dan pertimbangan yang cermat, Generasi Z dapat menjalani proses kepemilikan rumah dengan lebih terencana dan terjangkau, membawa mereka satu langkah lebih dekat untuk mewujudkan impian memiliki rumah yang mereka sebut sebagai "rumah sendiri". Yang terpenting bagi Anda yang berniat mengajukan KPR, pastikan memiliki pemahaman yang baik. Loan Market sebagai financial aggregator pertama di Indonesia menyediakan jasa konsultasi mengenai pengajuan hingga keperluan terkait berbagai macam jenis kredit dan pinjaman. Loan Market menawarkan jaringan eksklusif dengan berbagai partner baik dari perbankan, multifinance, fintech, dan koperasi untuk memudahkan masyarakat dalam menemukan skema pinjaman yang tepat. Loan market sudah tercatat di OJK sejak 2019 berkomitmen untuk terus menyediakan informasi yang akurat, membandingkan penawaran dari 27 lembaga keuangan terpercaya, menyediakan layanan konsultasi untuk membantu membuat keputusan finansial yang tepat.

 

Written by: Mela Oktafiani
Intern Marcomm Loan Market & Ray White PPC
Editor: Theresia S. Tamba (SPV Marcomm Loan Market & Ray White PPC)