Tantangan Besar di 2023, Developer dan Perbankan Optimis Pasar Properti Tetap Tumbuh

06 December 2022 By IT Loan Market
Tantangan Besar di 2023, Developer dan Perbankan Optimis Pasar Properti Tetap Tumbuh

Developer dan perbankan nasional optimis pasar properti akan tetap bertumbuh di tahun 2023, walaupun ada berbagai tantangan sangat besar seperti tingginya inflasi, naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia, ancaman resesi tahun 2023, dan memasuki tahun politik. Pebisnis di bidang properti dan perbankan Nasional percaya diri menyambut tahun 2023 mendatang dengan berbagai solusi seperti yang dapat diberikan oleh Loan Market selaku financial aggregator. Loan Market berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi Indonesia melalui penyediaan berbagai layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, salah satunya adalah mengubah skema cicilan menjadi Fixed Rate melalui Kredit Take Over agar mengurangi ketidakstabilan.

Dalam Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) yang  bertajuk “Tren dan Strategi Penyaluran KPR di Tengah Ancaman Kenaikan Suku Bunga”, di Synthesis Huis, Jakarta Timur, Rabu (30/11/2022).Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka Backlog Kepemilikan Rumah yang semula sekitar 11,4 juta rumah tangga pada Tahun 2015, telah naik menjadi sekitar 12,75 juta rumah tangga pada Tahun 2020. Dari data tersebut sekretaris Jenderal DPP REI Hari Ganie mengatakan “kebutuhan rumah di Indonesia sangat tinggi.” Untuk itu pasar perumahan akan terus tumbuh, terutama untuk end user pembeli rumah pertama (first home buyers).

Kenaikan suku bunga acuan yang terus naik menjadi 5,25 persen namun sampai saat ini belum memicu kenaikan suku bunga KPR. "Hal ini karena perbankkan melihat dari banyak faktor. Pengembang properti pun tetap optimistis ekonomi makro Indonesia akan terus bagus," imbuh Hari. Real Estate Indonesia (REI) akan terus mendorong pemerintah agar kembali memberikan berbagai stimulus guna membangkitkan sektor properti lepas dari tekanan. Pemberlakuan kembali dukungan pemerintah kepada sektor perumahan, yaitu kelanjutan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 6/PMK.010/2022 

Perekonomian Indonesia terus menunjukkan resiliensi di tengah gejolak global yang terjadi. Proyeksi gejolak perekonomian Indonesia ini dapat membuat kekhawatiran bagi masyarakat, khususnya terhadap instabilitas suku bunga yang dapat mempengaruhi kredit. 

Satu cara yang dapat dilakukan disaat suku bunga naik adalah dengan merubah skema cicilan menjadi fixed rate agar mengurangi ketidakstabilan melalui Kredit Take Over. Loan Market juga dapat memberikan akses ke 35 lenders yang menawarkan suku bunga kompetitif, sehingga, walau suku bunga nasional naik, Loan Market memberikan opsi yang sesuai dengan keinginan nasabah. Sebagai financial aggregator yang sudah tercatat di OJK sejak 2019, Loan Market menawarkan jasa konsultasi untuk alternatif pinjaman, sehingga memudahkan masyarakat dalam menemukan skema pinjaman yang tepat. Tidak hanya Kredit Take Over, Loan Market juga memiliki berbagai produk lainnya yang meliputi KPR, Multiguna, Kredit Modal Usaha, Deposito, serta Kredit Investasi.

Kiyoko Tri Safitri selaku rincipal dari Loan Market Adam Malik menyampaikan bahwa “Investasi yang tepat dan menjanjikan adalah dengan investasi properti. Dengan mengajukan KPR, Loan Market akan menawarkan program-program yang menarik seperti merubah skema menjadi Fixed Rate. Beli properti sekarang saat harga relatif belum bergerak naik, saat developer menawarkan berbagai promosi dan subsidi menarik. Loan Market akan membantu mencarikan bank dengan pricing terbaik, dan mengawal proses kredit hingga akad. Nasabah akan merasa nyaman, karena loan market hadir untuk memberi kemudahan KPR”.
 

Sumber: Investor.ID, Detik Finance, Industri Property.com, Propertybank.com