Tren Perbaikan Terlihat, Sri Mulyani: The Worst is Over

09 November 2020 By Marcomm Loan Market
Tren Perbaikan Terlihat, Sri Mulyani: The Worst is Over

Segenap inisiatif dan usaha untuk menghadapi perkembangan dan tantangan ekonomi dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Segenap masyarakat Indonesia dinilai lembaga penelitian dunia lpsos, sebagai warga di lingkungan negara ASEAN yang optimis menaklukkan pandemi COVID19. Menurut survey lpsos, 75% masyarakat Indonesia optimis ekonomi akan menguat.

Sri Mulyani Indrawati, selaku Menteri Keuangan menyatakan "The worst is over” Perekonomian Indonesia kuartal III-2020 tumbuh sebesar minus 3,49 persen (yoy). Upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari kuartal II sebesar 5,32 persen telah menunjukkan proses pemulihan dan pembalikan arah, aktivitias ekonomi nasional menuju ke zona positif," jelas Sri Mulyani seperti dikutip dari akun Facebooknya, Jumat (6/11/2020).

Dilansir dari Kompas.com, titik balik aktivitas ekonomi terlihat dari pertumbuhan penerimaan perpajakan telah menunjukkan tren perbaikan hingga akhir kuartal III 2020. Meskipun sempat mengalami penurunan terutama pada bulan Mei 2020, tren perbaikan ini memberikan sinyal baik bagi perekonomian Indonesia.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Manoarfa meyakini ekonomi Indonesia bisa tumbuh di kisaran 5 persen pada 2021. “Pertumbuhan saya kira kami tetap optimisme di kisaran 5 persen (di 2021), mudah-mudahan bisa kita capai,” ujar dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/11/2020). Ia memastikan, pemerintah akan terus berupaya mendorong perbaikan ekonomi sehingga tren positif ini bisa belanjut hingga tahun depan.

Sri Mulyani juga mengatakan pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya akselerasi PEN. "Untuk memastikan penurunan penularan Covid-19, pemerintah akan terus memperkuat sistem kesehatan, mendorong testing, tracing, dan treatment (3T). Masyarakat pun harus memastikan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3 M - memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak," ujar dia.

Sumber:

Kompas

CNBC Indonesia

CNN Indonesia